You are currently viewing School Leader Immersion 2025: Kepala Sekolah Unggul Jawa Timur Menimba Ilmu Kepemimpinan di Singapura

School Leader Immersion 2025: Kepala Sekolah Unggul Jawa Timur Menimba Ilmu Kepemimpinan di Singapura

Singapura kembali menjadi salah satu tujuan utama bagi para pendidik Indonesia untuk memperluas wawasan dan mengasah kemampuan kepemimpinan di era global. Pada tanggal 4–7 Agustus 2025, sebanyak 37 Kepala Sekolah Unggul dari Jawa Timur, mulai tingkat SD hingga SMA, berpartisipasi dalam program School Leader Immersion. Program ini dirancang khusus untuk memperkaya pengetahuan para pimpinan sekolah terkait kepemimpinan, manajemen perubahan, serta pemanfaatan teknologi pendidikan.

Salah satu peserta yang turut hadir mewakili SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo adalah Edy Prawoto, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.


Hari Pertama: AI dan E-Pedagogi, Menyongsong Masa Depan Pendidikan

Rangkaian kegiatan dibuka dengan workshop “AI and E-Pedagogi” yang berlangsung di kantor Marshall Cavendish Education (MCE), sebuah lembaga pendidikan ternama di Singapura yang sudah banyak bekerja sama dengan sekolah-sekolah internasional.

Dalam sesi ini, peserta diajak memahami bagaimana kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dapat diterapkan dalam proses belajar-mengajar. Pembahasan tidak hanya soal teknologi, tetapi juga bagaimana AI bisa menjadi mitra guru untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran, mempersonalisasi materi sesuai kebutuhan siswa, serta membantu guru dalam evaluasi belajar.

Selain itu, para peserta juga diperkenalkan pada konsep E-Pedagogi, sebuah pendekatan mengajar berbasis digital yang mengedepankan keterlibatan aktif siswa melalui platform daring. Diskusi interaktif ini membuka wawasan baru tentang bagaimana sekolah dapat bertransformasi menghadapi tantangan era digital tanpa kehilangan ruh pendidikan yang humanis.

Usai sesi workshop, peserta melakukan kunjungan ke sebuah industri minuman yang telah menerapkan otomasi robotik dalam produksinya. Kunjungan ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana dunia industri bergerak cepat menuju era otomatisasi, yang secara tidak langsung juga menuntut dunia pendidikan untuk menyiapkan generasi muda dengan keterampilan abad ke-21, terutama literasi teknologi dan adaptasi terhadap perubahan.


Hari Kedua: Leadership for Change dan Warisan Pendidikan Singapura

Hari kedua diisi dengan workshop bertema “Developing Leadership for Change”. Sesi ini menekankan pentingnya kepemimpinan yang adaptif dan visioner. Para kepala sekolah diajak untuk merefleksikan gaya kepemimpinan masing-masing, sekaligus merancang strategi menghadapi perubahan yang sering kali datang secara tiba-tiba, baik di tingkat sekolah maupun di sistem pendidikan secara lebih luas.

Materi yang dibawakan para fasilitator menyoroti bahwa pemimpin sekolah masa kini tidak cukup hanya pandai mengelola administrasi, tetapi juga harus menjadi agen perubahan yang mampu menginspirasi guru, siswa, dan masyarakat sekitar.

Selepas workshop, rombongan peserta melakukan kunjungan ke Ministry of Education Heritage Centre (MOE). Tempat ini menjadi dokumentasi penting perjalanan sejarah pendidikan Singapura. Para peserta dapat melihat bagaimana kebijakan-kebijakan pendidikan di negara tersebut berkembang, hingga membawa Singapura menjadi salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Kunjungan ini memberikan inspirasi bahwa perubahan besar selalu berawal dari visi yang jelas dan konsistensi dalam implementasi.


Hari Ketiga: Studi Kasus Implementasi Perubahan

Memasuki hari ketiga, peserta kembali mengikuti workshop bertajuk “Implementing Change – Case Study”. Sesi ini lebih banyak bersifat praktis, karena para peserta diberikan studi kasus nyata mengenai implementasi perubahan di sekolah.

Melalui diskusi kelompok, para kepala sekolah diajak untuk menganalisis masalah, mencari solusi, dan menyusun langkah strategis dalam mengelola perubahan. Aktivitas ini tidak hanya menajamkan keterampilan analisis, tetapi juga memperkuat kolaborasi antar peserta yang berasal dari berbagai jenjang pendidikan.

Kegiatan hari itu ditutup dengan kunjungan ke Lotus Bridge International School, salah satu sekolah internasional yang dikenal dengan pendekatan inovatifnya. Para peserta mendapat kesempatan untuk berdialog langsung dengan pimpinan sekolah, guru, hingga melihat suasana belajar siswa. Dari kunjungan ini, peserta memperoleh gambaran bagaimana sebuah sekolah mampu menerapkan pembelajaran berbasis proyek, integrasi teknologi, serta membangun budaya sekolah yang terbuka terhadap keberagaman.


Catatan dan Refleksi

Selama empat hari kegiatan, para kepala sekolah unggul Jawa Timur memperoleh pengalaman yang tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga menumbuhkan semangat baru untuk melakukan inovasi di sekolah masing-masing.

Menurut Edy Prawoto, pengalaman mengikuti program ini menjadi bekal penting untuk mengembangkan kurikulum yang lebih responsif terhadap perkembangan zaman. “Kami belajar langsung bagaimana Singapura membangun sistem pendidikan yang adaptif dan progresif. Tentu saja, ini menjadi inspirasi bagi kami untuk terus berinovasi di sekolah, terutama dalam hal kurikulum dan kepemimpinan,” ungkapnya.

Dengan berakhirnya program School Leader Immersion 2025, para peserta diharapkan membawa pulang semangat perubahan, mengaplikasikan ilmu yang didapat, serta menjadi motor penggerak transformasi pendidikan di Jawa Timur.


Program School Leader Immersion di Singapura bukan sekadar perjalanan akademis, melainkan juga perjalanan inspiratif tentang kepemimpinan, teknologi, dan masa depan pendidikan. Melalui workshop, kunjungan industri, serta interaksi dengan lembaga pendidikan setempat, para kepala sekolah unggul Jawa Timur diajak untuk berani bermimpi lebih besar dan beraksi lebih nyata.

Ke depan, keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh fasilitas atau kurikulum, melainkan juga oleh kepemimpinan yang mampu menjembatani perubahan dengan semangat kolaborasi. Dan dari Singapura, para pendidik Indonesia membawa pulang pesan penting: pendidikan adalah investasi masa depan, yang harus selalu ditumbuhkan dengan visi, inovasi, dan kepemimpinan yang berdaya ubah.

Leave a Reply